Tuesday, February 27, 2018

Belajar Tajwid 3: Hukum Nun Sukun dan Tanwin (I)


  لِلـنُّــونِ إِنْ تَسْـكُنْ وَلِلتّـَنْوِينِ ** 
أَرْبَـعُ أَحْكَـامٍ فَخُـذْ تَبْـيِـيـنِـي
Hukum nun sukun dan tanwin ada 4, maka dengarlah penjelasanku
فَـالأَوَّلُ الإظْـهَارُ قَـبْـلَ أَحْـرُفِ ** لِلْحَـلْـقِ سِـتٍ رُتِّبَتْ فَلـتَـعْرِفِ
Yang pertama adalah Izhar bagi huruf2 tenggorokan yang terususun dari 6 huruf, maka kenalilah
هَمْـزٌ فَـهَـاءٌ ثُـمَّ عَـيْـنٌ حَـاءُ ** مُـهْمَلَـتَانِ ثُــمَّ غَيْـنٌ خَــاءُ
(yaitu) Hamzah (ء), Ha (ه), 'Ain (ع), Ha (ح), Ghain (غ), Kha' (خ)
والـثّـَانـي إِدْغَـامٌ بِسـتَّةٍ أَتَـتْ ** فِـي يَـرْمَـلُـونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ
Yang kedua adalah Idgham yang memiliki 6 huruf, terangkai dari kata yarmuluna (ي-ر-م-ل-ن),
لَـكِنَّهَا قِسْـمَانِ قِسْــمٌ يُـدْغَـمَا ** فِـيهِ بِـغُـنّـَةٍ بِيَـنْـمُو عُلِـمَـا
Akan tetapi Idgham ada dua, ada yang disertai dengan dengung (ghunnah) yang terangkai dari kata yanmu (ي-ن-م-و)
إِلاَّ إِذَا كَـانَـا بِـكــِلْمَـةٍ فَــلاَ ** تُـدْغِـمْ كَدُنْـيَا ثُمَّ صِـنْوَانٍ تَـلاَ
Kecuali pada kalimat tertentu yang tidak dighunnah seperti ketika membaca "Dunya" dan "Sinwan"
وَالثَّـانـي إِدْغَــامٌ بِغَيْــرِ غُـنَّةْ ** فـي الـلاَّمِ وَالـرَّا ثُـمَّ كَـرّرَنَّـهْ
Idgham yang kedua adalah idgham bilaghunnah pada huruf lam (ل) dan ra (ر).
--matan tuhfatul atfaal--

Note:
Tanwin adalah nun yang tampak pada lafaz tetapi tidak pada tulisan. Akan tampak dibaca ketika dibaca sambung, tetapi tidak dibaca ketika waqaf.
Ada 4 hukum nun sukun dan tanwin

  1. Izhar
  2. Idgham
  3. Iqlab
  4. Ikhfa'
Izhar, secara bahasa artinya al-bayan (penjelasan). Secara istilah maksudnya mengeluarkan huruf pada tempat keluarnya tanpa disertai ghunnah. Hurufnya adalah huruf tenggorokan ada 6.

Idgham, secara bahasa artinya memasukkan. Secara istilah maksudnya bertemunya huruf dengan huruf lainnya sehingga seolah-olah keduanya adalah satu huruf yang bertasydid seperti yang kedua.
Idgham dibagi 2:
  • Idgham kamil tanpa ghunnah, yaitu huruf Lam dan Ra
  • Idgham bighunnah, hurufnya ada 4 yaitu Ya, Nun, Mim, dan Waw.
    • Sempurna ghunnahnya, pada huruf nun dan Mim
    • Naqis ghunnahnya, pada huruf Waw dan Ya
Idgham disyaratkan terjadi pada dua kata, jika nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf idgham pada kalimat yang sama, maka wajib dibaca izhar (disebut izhar mutlaq)

Izhar Mutlaq ada 3 macam
    1. Jika bertemu nun sukun/tanwin dengan huruf idgham pada satu kata. Di Al-quran ada 4 kata:  الدنيا, بنيان, قنوان, صنوان
    2. Izharnya nun pada ejaan huruf dengan huruf idgham, ada di 2 tempat: Yaasin Walquranil Hakim, Nun wal qalaami (awal surat yasin dan Al-qalam)
    3. Izharnya nun dan mim karena terdapat waqaf pada keduanya berupa sukun
Wallahua'alam/
Walhamdulillahirabbil 'alamin.

Wednesday, February 21, 2018

Belajar Tajwid 2: Hukum Istiadzah dan Basmalah

Beberapa hal terkait hukum istiadzah dan basmalah ketika akan membaca AL-Quran.
  1. Istiaadzah (استعاذة) artinya meminta perlindungan, maksudnya membaca taawudz (تعوذ) seperti bacaan: 
    أعوذب الله من الشيطان الرجيم
    Hukumnya adalah mustahab menurut jumhur ulama untuk membacanya pada setiap awal membaca Al Quran baik di awal surat maupun pada di pertengahan surat. Cukup bagi seseorang untuk membaca istiadzah sekali walaupun seluruh Al Quran selama bacaannya tidak terputus.
  2. Basmalah adalah membaca
  3. بسم الله الرحمن الرحيم
    Sunnah muakkad pada setiap awal surat kecuali surat Baraah (At-Taubah).
  4. Orang yang membaca Al-Quran boleh memilih ketika akan memulai membaca Al-Quran di pertengahan surat, jika ingin membaca basmalah (maka ini lebih afdhal) atau dia boleh tidak membacanya.
  5. Terdapat empat macam cara untuk membaca taawudz dan basmalah ketika ingin menggabungkan keduanya.
    • Washol Jami': menggabungkan tawwudz, basmalah, dan awal surat
    • Qat'ul Jami': memutuskan semua, dibaca masing-masing denga waqaf di antaranya
    • Menggabungkan taawudz dengan basmalah dalam satu nafas, baru membaca awal surat
    • Membaca taawudz dengan satu nafas, lalu membaca basmalah dan awal surat dengan digabungkan dengan satu nafas
  6. Membaca basmalah diantara dua surat ada empat cara: tiga diantaranya boleh dan satu yang lagi tidak diperbolehkan.
    • Yang diperbolehkan adalah: Washol Jami', Qat'ul Jami', dan Memutuskan akhir surat lalu menyambung basmalah dan awal surat berikutnya.
    • Yang tidak diperbolehkan adalah menyambung akhir surat dengan basmalah dengan satu nafas lalu memutusnya dengan awal surat.
  7. Tidak membaca basmalah ketika akan membaca surat Baraah. Cukup dengan membaca taawudz saja. Adapun jika dia menyambung dari akhir surat Al-Anfal maka ada tiga cara yang bisa dipilih:
    • Menyambung akhir surat Al-Anfal langsung ke awal surat At-Taubah dalam satu nafas dan tanpa dibaca saktah
    • Membaca dengan saktah (waqaf sejenak tanpa mengambil nafas)
    • Membaca dengan memberi waqaf diantaranya.
Walhamdulillahirabbil'alamin.
Materi "Belajar Tajwid" ini diterjemahkan secara bebas dari kitab Al-mudzakir Fil Tajwid dari Dr. Muhammad Nabhan Bin Husain Misri.


Sunday, February 4, 2018

Belajar Tajwid 1

Tajwid secara bahasa artinya tahsin.
Secara istilah, tajwid adalah meletakkan huruf sesuai dengan haknya dan yang berhak darinya baik makhroj, sifat, dan mad.

Tujuannya untuk menghindari dari kesalahan lisan ketika membaca Al-Quran dan menggapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah, namun beramal dengannya (ketika membaca Al-Quran) adalah fardhu 'ain, berdasarkan ijma, ulama dari para salaf, dari nabi  untuk beramal dengannya dan tidak meninggalkannya.

الله اعلم